Hasil Akhir Perang Azerbaijan dengan Armenia
Oleh : Irfan Aditya Kamal
Pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an, Azerbaijan dan Armenia berperang di wilayah Nagorno-Karabakh. Perang tersebut menjadi awal mula perang yang berkelanjutan. Perang yang melibatkan Azerbaijan dan Armenia terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh yang diketahui sebagai wilayah milik Azerbaijan, tetapi dihuni dan dikuasai oleh Armenia. Armenia merupakan etnis dengan masyarakat mayoritasnya Kristen, sedangkan Azerbaijan merupakan etnis dengan penduduk mayoritasnya Muslim. Diketahui bahwa negara Turki memiliki hubungan yang dekat dengan Azerbaijan, sedangkan Armenia bersekutu dengan pihak Rusia.
Pada tahun 1980-an, Nagorno-Karabakh menyatakan bahwa wilayah tersebut menjadi bagian dari Armenia saat Uni Soviet mulai runtuh. Azerbaijan yang kala itu tidak mau melepaskan wilayah Nagorno-Karabakh pun mencegah agar wilayah Nagorno-Karabakh tidak jatuh ke tangan Armenia. Kejadian itu menyebabkan perang di wilayah Nagorno-Karabakh. Kemudian, setelah Azerbaijan dan Armenia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet, perang pun pecah dengan tujuan memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh. Korban jiwa yang tercatat saat perang mencapai puluhan ribu orang dan lebih dari satu juta orang mengungsi di tengah perang yang dilakukan oleh Azerbaijan dan Armenia. Mayoritas orang yang mengungsi dalam perang merupakan orang Azerbaijan.
Pada tahun 1994, Rusia menengahi konflik antara Azerbaijan dan Armenia yang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh dengan mengadakan gencatan senjata. Setelah adanya kesepakatan, wilayah Nagorno-Karabakh yang sebelum dilakukan gencatan senjata dikuasai oleh Armenia tetap menjadi bagian dari wilayah Azerbaijan, tetapi wilayah Nagorno-Karabakh dikendalikan oleh separatis yang beretnis Armenia mendeklarasikan republiknya sendiri dan didukung oleh pemerintah Armenia secara terang-terangan. Mereka juga membentuk Nagorno-Karabakh Line of Contact dengan tujuan memisahkan pasukan Armenia dan Azerbaijan.
Sejak gencatan senjata dimulai, perundingan damai terus diadakan dan dimediasi oleh OSCE atau Organization for Security and Co-operation in Europe Minsk Group, sebuah organisasi yang dibentuk pada tahun 1992, dipimpin oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat. Bentrok antara kedua kubu masih terus berlanjut dan mencapai klimaks pada tahun 2016 yang menyebabkan puluhan tentara di kedua kubu menjumpai ajalnya. Adanya geopolitik membuat konflik antara kedua pihak semakin rumit. Turki merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Azerbaijan pada tahun 1991. Selain itu, Turki tidak memiliki hubungan secara resmi dengan Armenia yang menjadikan Turki sebagai pendukung pihak Azerbaijan. Turki menutup perbatasannya dengan Armenia pada tahun 1993 untuk mendukung Azerbaijan selama perang di Nagorno-Karabakh berlangsung, sedangkan pihak Armenia memiliki hubungan yang baik dan bersekutu dengan Rusia. Hubungan baik tersebut dibuktikan dengan adanya pangkalan militer Rusia di Armenia dan keduanya merupakan anggota dari aliansi militer CSTO atau Collective Security Treaty Organization. Meskipun demikian, presiden Vladimir Putin memiliki hubungan yang baik dengan Azerbaijan.
Pada tahun 2018, Armenia mengalami revolusi damai dengan menyingkirkan pemimpin lamanya, Serzh Sargysan dan menjadikan pemimpin protes, Nikol Pashinyan sebagai perdana menteri yang baru setelah dipilih saat pemilu bebas tahun tersebut. Nikol Pashinyan menyetujui usulan dari presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev untuk mengurangi ketegangan dan mendirikan pos militer antara kedua negara. Akan tetapi, ketegangan dan pertempuran sengit terjadi di wilayah tersebut. Belum diketahui negara mana yang memulai konflik pada bulan Juli. Pertempuran berakhir pada bulan November dan kedua pihak setuju untuk menandatangani kesepakatan perdamaian yang di mediasi oleh Rusia. Berdasarkan ketentuan perjanjian damai tersebut, Azerbaijan akan mempertahankan beberapa daerah yang sudah dikuasai selama konflik, sedangkan Armenia akan menarik pasukannya yang berada di dekat daerah yang dikuasai oleh Azerbaijan. Perdamaian yang dilakukan oleh Azerbaijan dan Armenia membawa kegembiraan bagi masyarakatnya, pasalnya pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia sudah berlangsung selama ratusan tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Iswara, Aditya Jaya. (2020). Azerbaijan Umumkan 2.783 Tentaranya Tewas dalam Perang di Nagorno-Karabakh Lawan Armenia. Diambil dari https://internasional.kompas.com/read/2020/12/04/063000870/azerbaijan-umumkan-2.783-tentaranya-tewas-dalam-perang-di-nagorno?page=all#page2 diakses pada tanggal 26 Februari 2021
Yulianingsih, Tanti. (2020). Kronologi Awal Perang hingga Perjanjian Damai Azerbaijan dan Armenia. Diambil dari https://m.liputan6.com/global/read/4405643/kronologi-awal-perang-hingga-perjanjian-damai-azerbaijan-dan-armeniadiakses pada 26 Februari 2021,
BBC. (2020). Mengapa kawasan Nagorno-Karabakh diperebutkan Armenia dan Azerbaijan hingga tewaskan ribuan orang? Diambil dari https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/indonesia/dunia-54914120.amp Diakses pada tanggal 26 Februari 2021,
Comments