top of page
Writer's pictureIRON FIRE

TODAY'S PERSPECTIVE

Pemimpin Dunia Alami Lonjakan Popularitas di Tengah Pandemi

Oleh : Yesika Y. Andari


Wabah COVID19 yang menyerang dunia pada akhir ahun 2019 hingga saat ini, telah membawa dampak yang signifikan di semua sektor kehidupan terutama politik dan ekonomi. Meski demikian, suatu birokrasi tidak boleh berhenti bergerak dan harus adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Hal ini terbukti dengan berbagai usaha yang telah dilakukan oleh masing-masing negara korban wabah ini, baik usaha dalam memusnahkan virusnya, mempertahankan kestabilan perekonomian, sampai usaha untuk menarik perhatian publik terhadap politik suatu negara. Setiap pemimpin negara dituntut untuk bisa dengan sigap mengatasi permasalahan ini, meskipun dengan segala keterbatasan politik, ekonomi, dan pelayanan.


Wabah COVID19 membuat kinerja para pemimpin mendapat sorotan lebih dari publik dan media, hal ini dikarenakan masyarakat sangat bergantung kepada pemerintah dalam penanganan wabah di negaranya. Tentu saja, ini membuat kualitas kepemimpinan menjadi sangat diuji di tengah pandemi. Pengambilan keputusan dari pemimpin-pemimpin dunia terhadap solusi dari penanganan wabah COVID19 beserta kemampuan mereka dalam mengkomunikasikannya bisa menentukan hidup dan mati jutaan rakyatnya. Pemimpin dengan solusi yang baik dan terbukti dapat mengurangi dampak dari wabah, akan mengalami lonjakan popularitas dengan tingkat kepercayaan publik naik, hal itu berbanding terbalik dengan pemimpin yang dianggap tidak dapat memberikan solusi yang tepat, justru mereka akan kehilangan kepercayaan rakyatnya.


Beberapa nama pemimpin dunia mengalami lonjakan popularitas yang signifikan di tengah wabah yang melanda, seiring dengan banyaknya masyarakat yang mencari panutan dan panduan dalam menangani COVID19. Berikut nama-nama pemimpin dunia yang alami lonjakan popularitas dan sanjungan dalam menanggulangi wabah COVID19 ;


1. Andrew Cuomo – Gubernur New York

New York merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak oleh wabah COVID19, namun hal tersebut malah membua masyarakat Amerika Serikat menemukan idola baru sebagai panutan dalam penanganan wabah yang terjadi. Bahkan, Kebanyakan warga Amerika Serikat lebih mempercayai ahli penyakit menular Gedung Putih Anthony Fauci dan Gubernur New York Andrew Cuomo dalam penanganan Covid-19, dibandingkan apa yang disampaikan Presiden Donald Trump. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan survei yang diselenggarakan NBC News/Wall Street Journal. Tiga dari lima warga AS mengatakan mereka mempercayai apa yang disampaikan Fauci terkait virus corona, yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Amerika Serikat. Hanya 8 persen yang tidak mempercayai pernyataan publik Fauci, yang sejak lama menjadi penasihat terkait pandemi Gedung Putih, bertugas saat pemerintahan diisi Demokrat maupun Republik. Sementara itu, 46 responden pada survei yang dilaksanakan pada 13-15 April mempercayai pernyataan publik Andrew Cuomo tentang virus corona, yang merupakan politikus Demokrat sekaligus Gubernur New York, dan hanya 17 persen yang tidak percaya. Presiden Trump tidak dipercaya oleh sebagian besar rakyatnya. Sebanyak 36 persen responden mengatakan mereka memercayai apa yang presiden mereka katakan tentang krisis kesehatan, lebih dari setengahnya, 52 persen, mengatakan tidak mempercayai presiden1. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa Andrew Cuomo merupakan idola baru bagi masyarakat Amerika Serkat dan menjadi kesayangan media-media dan publik. Sanjungan paling banyak didapat karena kemampuannya dalam mengkomunikasikan informasi terbaru terkait laju pendemi. Apa yang disampaikan oleh Andrew Cuomo terbukti baik dan terpercaya karena didukung oleh banyaknya data, muali dari fakta hingga analisis untuk pengambilan solusi ke depan.selain itu, Andrew Cuomo juga disukai publik karena berani menyampaikan kemungkinan terburuk dari pandemi yang ada, sehingga masyarakat menganggap bahwa pemerintah tidak terkesan meremehkan keadaan. [1]



2. Nana Akufo-Addo – Presiden Ghana

Nana Akufo-Addo menjadi perbincangan dunia pasca pidatonya 27 Maret 2020 yang mengakui bahwa pandemi megakibatkan perekonomian Ghana menjadi terpuruk, termasuk banyak bisnis yang terancam tutup sehingga karyawan mengalami PHK masal. Namun, dengan berani Nana Akufo-Addo tetap menyatakan bahwa keselamatan rakyatnya tetap menjadi prioritas utama. Hal itu dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan lockdown pada tiga kota besar di Ghana yang dianggap masyarakat sebagai langkah tepat sekaligus berani dalam penanganan wabah COVID19. Sosoknya menjadi idola baru bagi publik dikarenakan potongan pidatonya yang berhasil menjadi sorotan publik, dalam pidatonya yang mengatakan bahwa “Kami tahu bahaimana menghidupkan kembali perekonomian, yang kami tidak tahu adalah bagaimana menghidupkan kembali orang meninggal2.” Seketika kalimat tersebut menjadi viral di dunia maya, dan berimbas pada naiknya kepercayaan rakyat kepada Nana Akufo-Addo, yang dianggap lebih mengutamakan kepentingan dan keselamatan masyarakat. Hal tersebut membuat sosoknya berhasil menjadi idola baru masyarakat di tengah pandemic yang terjadi.[2]

3. Moon Jae-in – Presiden Korea Selatan

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang sukses menekan angka kematian akan Covid-19, dengan jumlah kasus kematian yang minim. Bahkan, tingkat kesembuhan pun terus meningkat dibanding dengan tingkat kematian. Peningkatan kasus dari hari ke hari sangat sedikit. Tentu saja ini berpengaruh terhadap sorotan publik dalam menilali kebijakan dan solusi yang diterapkan, bagaimana Korea Selatan dalam menghadapi Covid-19 sebagai lawan perang utamanya saat ini. Moon Jae-in selalu cepat tanggap dalam menetapkan sebuah wilayah atau distrik yang memiliki tingkat kasus yang tinggi di Korsel sebagai kawasan bencana khusus, sehingga meningkatkan awareness dari masyarakat baik yang berada pada area terdampak maupun tidak, serta menanamkan pentingnya melakukan kiat-kiat yang dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut. Selain itu, langkah Korea Selatan memaksimalkan metode uji tes COVID19 massal dengan berbasis teknologi, serta transparasi data yang selalu up to date, dijadikan patokan dalam penanganan wabah bagi sejumlah negara lain3. Prestasi ini berimbas kepada reputasi Moon Jae-in, berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan Realmeter, popularitas presiden Korea Selatan mengalami kenaikan yang signifikan dan mencetak rekor tertingginya dalam 16 bulan terakhir, hal ini membuktikan bahwa Moon Jae-in telah menjadi idola baru sebagai panutan dalam penanganan pandemic yang terjadi saat ini. [3]


[1] Ariyanti, Hari, “Rakyat AS Lebih Percaya Gubernur New York Ketimbang Trump Soal Penanganan Covid-19”, diakses dari https://www.merdeka.com/dunia/rakyat-as-lebih-percaya-gubernur-new-york-ketimbang-trump-soal-penanganan-covid-19.html pada tanggal 28 Juni 2020 [2] Narasinewsroom. 2020. Pemimpin-Pemimpin yang Melejit di Tengah Pandemi. Diakses dari https://instagram.com/narasinewsroom?igshid=1lhx9np2euipr pada tanggal 28 Juni 2020 [3] Ghina, Siti, “Refleksi Kepemimpinan Moon Jae-in dalam Penanganan Covid-19 Korea Selatan”, diakses dari https://www.suara.com/yoursay/2020/05/20/130620/refleksi-kepemimpinan-moon-jae-in-dalam-penanganan-covid-19-korea-selatan pada tanggal 28 Juni 2020

28 views0 comments

Recent Posts

See All

TODAY'S PERSPECTIVE

Euthanasia Tourism As Assisted Suicide Travel by: Vivi Diah Respatie Euthanasia is complicated thing to be discussed. It is because the...

TODAY'S PERSPECTIVE

Krisis Iklim Tanggung Jawab Siapa? Oleh: Danis Nur Azizah Perubahan iklim adalah proses yang menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan di...

TODAY'S PERSPECTIVE

Enam Tahun Setelah Paris Agreement Disepakati, Bagaimana Hasilnya? Oleh: Rafika Wahyu Andani Momentum global perubahan iklim yang...

Comentarios


bottom of page