Mengenang Eyang Bambang Soeroto, Veteran yang Gigih Berjuang untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Oleh : Rayhan Fasya Firdausi
Bangsa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Salah satu cita-cita kemerdekaan yang tercantum dengan jelas di pembukaan UUD 1945 adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Merasa terpanggil untuk mewujudkan hal tersebut, seorang veteran pejuang kemerdekaan RI berkumpul dan menggagas sebuah lembaga pendidikan untuk meningkatkan pendidikan para mantan veteran pejuang kemerdekaan RI yang rata-rata hanya memiliki ijazah SMA. Beliau adalah Prof. Drs. R. Bambang Soeroto, veteran pejuang kemerdekaan RI yang memilih mengabdikan dirinya di dunia pendidikan dan pengajaran. Bersama dengan empat tokoh lainnya, yaitu Ir. Marsito, Soejatmo Siswohardodjo, Soerawan, dan Agus Soemarno, mereka mulai menyiapkan semua keperluan untuk mulai mendirikan lembaga yang saat itu diberi nama Akademi Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (selanjutnya disebut APN “Veteran”).
Keberadaan UPN “Veteran” Yogyakarta saat ini tidak lepas dari peran besar pendiri dan rektor pertamanya, Pak Bambang Soeroto. Pak Bambang, begitu beliau akrab disapa, melakukan beberapa usaha untuk mewujudkan gagasannya untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu usaha yang beliau lakukan adalah dengan mencari gedung perkuliahan. Dengan usaha yang gigih, beliau berhasil mendapatkan hati direktur STMA Negeri Yogyakarta saat itu, M. Busthanim, untuk meminjamkan 3 ruang kelas dan 1 ruang kantor yang ada di sana, sekaligus mendapatkan izin untuk menggunakan fasilitas telepon mulai pukul 14.00 hingga malam. Mendapatkan izin tersebut tidaklah mudah. Pak Bambang juga harus merayu Pak Agus Soemarno untuk menemui Kepala Jawatan Balai Penyelidikan dan Pendidikan Kementerian Perindustrian saat itu, Ir. Adnan Kusuma karena segala perizinan untuk menempati gedung STMA saat itu harus mendapatkan restu dari pemerintah pusat di Jakarta. Selain itu, Pak Bambang juga berusaha mendapatkan bantuan tenaga pengajar dari Universitas Gadjah Mada, tempat beliau mengenyam pendidikan, khususnya pada Fakultas Teknik dan Pertanian.
Peran Pak Bambang tidak berhenti sampai disitu saja. Dalam kondisi yang serba tidak menentu pada saat itu, beliau tetap gigih untuk memperjuangkan pendirian APN “Veteran” hingga akhirnya keluar surat keputusan Menteri Urusan Veteran RI No. 121/Kpts/tahun 1958 yang berisi penunjukan Drs. R. Bambang Soeroto untuk menyelenggarakan APN “Veteran” di bawah Kementerian Urusan Veteran. Setelah surat itu keluar, Pak Bambang kembali melakukan upaya demi upaya untuk menyelenggarakan pendidikan. Dimulai dengan memanggil seluruh calon mahasiswa untuk melengkapi persyaratan yang diminta, mengadakan tes, hingga menyusun silabus/kurikulum pendidikan bersama dengan tiga tokoh lain, yaitu Prof. Ir. R. Soedarsono Hadisaputro yang kelak menjadi Menteri Pertanian pada Kabinet Pembangunan II, Prof. Ir. Winoto yang kelak menjadi Guru Besar Fakultas Teknik UGM, dan Prof. Soeroso Notohadiprawiro. Berkat usaha dan kegigihan tiada henti beliau, akhirnya APN “Veteran” berhasil menyelenggarakan kuliah pertamanya pada 15 Desember 1958.
Prof. Drs. R. Bambang Soeroto adalah direktur pertama APN “Veteran”. Cita-citanya memang sangat tinggi untuk memberikan pendidikan yang layak bagi para veteran pejuang kemerdekaan RI. Bentuk lain kegigihan beliau adalah dengan meminta restu dan pengakuan secara resmi dari para petinggi negara saat itu. Hingga akhirnya, terdengar kabar dari Soejatmo Siswohardjojo bahwa APN “Veteran” akan diresmikan oleh Menteri Urusan Veteran saat itu, Chairul Saleh yang akan didampingi oleh Presiden Soekarno. Akhirnya, APN “Veteran” dibuka dan diresmikan pada 21 Februari 1959 dihadiri oleh pejabat tinggi RI dan pejabat-pejabat daerah.
Hari ini, Sabtu, 17 April 2021, Prof. Drs. R. Bambang Soeroto menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang ke-91 tahun. Civitas akademika UPN “Veteran” Yogyakarta telah memberikan penghormatan terakhirnya di halaman Gedung Rektorat. Begitu besar jasa-jasa beliau hingga tak terhitung lagi untuk dunia pendidikan. Jasa-jasa tersebut juga telah menginspirasi banyak orang untuk melakukan kontribusi yang sama. Semoga semua jasa-jasa tersebut menjadi amal jariyah yang tidak terputus hingga hari penghitungan tiba. Selamat jalan eyang, terima kasih atas ilmu, jasa, bakti, dan inspirasinya selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, dkk. 1979. Percikan Api Sejarah Berdirinya Universitas Pembangunan Nasional UPN “Veteran”. Yogyakarta: Liberty Offset
Comments